mini-sl

Download Kumpulan Skripsi Lengkap:

Skripsi Farmasi EFEK SUSU KACANG KEDELAI TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT . Berikut adalah tujuan penelitian hingga metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini. Ulasan lengkap ini sangat baik sebagai referensi bagi anda yang akan mengajukan judul proposal S1 Farmasi.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek pemberian susu kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr.) terhadap kadar asam urat darah tikus putih jantan yang diinduksi kalium oksonat.

Hipotesis
Kandungan isoflavon yang terdapat di dalam susu kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr.) mempunyai efek menurunkan kadar asam urat darah tikus putih jantan yang diinduksi kalium oksonat.

Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu blender (Panasonic), spektrofotometer UV-Vis (Thermospectronic Genesys 20), sentrifugator (Zheng Ji THL 16), termometer, pipet mikro (Socorex), mikrohematokrit (Marienfield), mikrotube, penangas air (Imperial IV), sonde lambung, spuit (Terumo), timbangan analitik (Ohaus), timbangan hewan (Mettler Toledo), jarum suntik, dan alat-alat gelas lainnya.

Bahan
Bahan Uji

Pada penelitian ini digunakan bahan uji yaitu kacang kedelai yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO) dan dideterminasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor (lampiran 14).

Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian, yaitu reagen kit asam urat (Randox), CMC (distributor Brataco Chemica), alopurinol (PT. Kimia Farma) (lampiran 12), kalium oksonat (Sigma Aldrich Chemical) (lampiran 11), eter (Merck), heparin (Farenheit), dan aquadest (Bumi Indah).

Hewan Uji
Hewan yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih (Rattus novergicus) jantan, galur Sprague-Dawley (lampiran 13), bobot 180 – 200 gram, usia 2 bulan sebanyak 30 ekor. Tikus-tikus ini diaklimatisasi selama 14 hari dalam kandang hewan FMIPA UI.

Prosedur Pelaksanaan
Penyiapan Hewan Uji
Hewan uji diaklimatisasi selama 14 hari dalam kandang di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI sebelum diberi perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengadaptasikan hewan uji dengan lingkungan baru dan meminimalisasi efek stres pada tikus yang dapat berpengaruh pada metabolismenya yang dapat mengganggu penelitian (Hoff, 2000).

Setiap tikus diberi makan dan minum serta ditimbang berat badannya secara rutin. Dilakukan pengamatan terhadap keadaan umum tikus. Tikus yang digunakan dalam penelitian harus sehat dengan tanda-tanda bulu tidak berdiri, warna putih bersih, mata jernih, tingkah laku normal dan aktif.

Persiapan Bahan Uji
Penetapan Dosis Susu Kacang Kedelai

Belum ada penelitian mengenai dosis kedelai untuk mengobati asam urat. Dosis yang dipakai dalam penelitian ini yakni 25 g kacang kedelai per hari disajikan dalam 1 kali penyajian. Dosis ini mengacu pada konsumsi harian yang harus dicukupi yang dianjurkan oleh FDA agar kebutuhan tubuh akan protein dan isoflavon tercukupi (Saidu, 2005).

Dosis kacang kedelai yang digunakan pada manusia yakni sebesar 25 g per hari maka dosis untuk penggunaan terhadap tikus harus dikonversi dari dosis tersebut. Faktor konversi dari manusia ke tikus adalah 0,018 dan faktor farmakokinetika adalah 10 (Williams, 1979). Pada penelitian ini, dosis sediaan uji yang setara dosis manusia dijadikan sebagai dosis 2.

Perhitungannya yaitu: Dosis 2: 0,018 × 10 × 25 g = 4,5 g kacang kedelai/200 g bb tikus/hari
Sedangkan dosis 1 adalah setengah kali dosis 2 dan dosis 3 adalah 2 kali dosis 2 dengan perhitungan sebagai berikut:
dosis 1: ½ × dosis 2 = 2,25 g kacang kedelai/200 g bb tikus/hari
dosis 3: 2 × dosis 2 = 9 g kacang kedelai/200 g bb tikus/hari

Berdasarkan data-data di atas, maka pada penelitian ini digunakan dosis susu kedelai sebagai berikut:
1. Dosis 1 : mengandung 2,25 g kacang kedelai/200 g bb/hari
2. Dosis 2 : mengandung 4,5 g kacang kedelai/200 g bb/hari
3. Dosis 3 : mengandung 9 g kacang kedelai/200 g bb/hari

Pembuatan Susu Kacang Kedelai

Pembuatan susu kacang kedelai dalam penelitian ini memakai metode Jumadi (2009). Pertama, kacang kedelai dibersihkan dari segala kotoran, kemudian dicuci. Kacang kedelai yang telah dibersihkan dan dicuci kemudian direbus selama ± 15 menit, lalu direndam dalam air bersih selama 12 jam dengan perbandingan air : kedelai adalah 3 : 1.

Kacang kedelai yang sudah direndam kemudian dicuci sampai kulit arinya terkelupas. Proses berikutnya adalah kacang kedelai dihancurkan dengan penggiling/blender. Sebelum proses ini dimulai, kacang kedelai yang sudah dimasukkan ke dalam wadah penggiling ditambahkan air sejumlah dua kalinya, kemudian campuran tersebut digiling hingga halus. Produk yang didapat kemudian disaring dengan kain saring sehingga diperoleh larutan susu kacang kedelai.

Oleh karena volume susu kacang kedelai yang akan diberikan kepada hewan coba sebesar 3 mL maka setelah diperoleh larutan susu kacang kedelai, dilakukan proses penguapan air hingga batas kalibrasi. Proses ini dilakukan pada satu rangkaian pembuatan susu kacang kedelai tiap dosisnya.

Proses ini bertujuan untuk membuat dosis menjadi lebih tepat, baik dari segi kandungan kacang kedelai yang terdapat dalam susu tersebut maupun volume yang akan diberikan ke hewan coba.

Demikian tadi penjelasan tentang tujuan penelitian hingga metode penelitian yang digunakan dalam Skripsi Farmasi EFEK SUSU KACANG KEDELAI TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT ini. Silahkan baca selengkapnya dalam paket dvd kumpulan skripsi jurusan farmasi.

Dapatkan koleksi 5.500 skripsi super lengkap dan berkualitas mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka untuk semua jurusan. Silahkan lihat atau klik di sini.