mini-sl

Download Kumpulan Skripsi Lengkap:

Skripsi Arsitektur Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh ( Waterfront Architecture ). Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam Tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana Tsunami, kota Banda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah dan berbagai bantuan dari luar mancanegara.

Dalam Skripsi Arsitektur Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh ( Waterfront Architecture ) ini dijelaskan bahwa hingga saat ini Banda Aceh telah berkembang pesat dari berbagai segi, baik segi ekonomi, pendidikan, dan pariwisata khususnya. Letak geografis Kota Banda Aceh berada antara 5°30‟ – 5°35‟ LU dan 95°30‟- 99°16‟ BT dengan luas wilayah keseluruhan ± 61,36 km2 memiliki posisi strategis yang berhadapan dengan negara-negara di selatan Benua Asia dan merupakan pintu gerbang Republik Indonesia di Bagian Barat.

Kondisi ini merupakan potensi yang besar baik secara alamiah dan ekonomis. Potensi tersebut secara tidak langsung akan menjadi aset bagi Kota Banda Aceh khususnya dan Provinsi Aceh secara umum untuk lebih membuka diri terhadap daerah sekitarnya maupun dunia luar atau lebih mengenalkan dan menumbuhkan citra serta jati diri dalam ajang nasional dan internasional.

Banda Aceh pun kini menjadi kota objek wisata yang lebih dikenal dengan “Wisata Situs Tsunami”. Pengembangan pariwisata di kota Banda Aceh dilakukan dalam upaya untuk menyediakan ruang yang melayani kegiatan wisata untuk masyarakat Banda Aceh sendiri maupun wisatawan domestik dan wisatawan asing. Dengan potensi wisata yang ada di kota Banda Aceh, kegiatan wisata dapat dikembangkan meliputi wisata alam, wisata budaya, wisata religius, wisata kuliner, dan wisata lainnya.

Pasca bencana Tsunami, kunjungan wisatawan ke kota Banda Aceh hingga saat ini cukup menggembirakan. Walau tidak signifikan peningkatannya tetapi sudah menunjukkan trend yang baik. Orang-orang dari berbagai pelosok Indonesia, Asia hingga Eropa berduyun-duyun menziarahi bumi yang dikenal dengan Serambi Mekah untuk menyaksikan secara langsung dampak yang ditimbulkan akibat tsunami.

Hal tersebut sangat menguntungkan bagi pariwisata kota Banda Aceh. Dibangunnya berbagai fasilitas yang akan mendukung wisata dan perbaikan objek-objek wisata yang rusak akibat bencana, terutama perbenahan kembali kawasan di pesisir pantai Kota Banda Aceh yang terkenal dengan keindahan alamnya, semakin menunjang kegiatan pariwisata saat ini dan untuk ke depannya. Berdasarkan program Pariwisata kota Banda Aceh yakni “Visit Banda Aceh Year 2011”, kota Banda Aceh ke depannya akan mengembangkan objek- objek wisata, salah satunya adalah pengembangan kawasan wisata tepi air yang perencanaannya akan dilakukan di beberapa kawasan pesisir pantai kota Banda Aceh.

Ulee Lheue sebagai lokasi pilihan perencanaan wisata tepi air didasarkan pada beberapa faktor. Selain dekat dengan pusat kota dan karena berada di tepi laut dengan view ke laut lepas yang menarik, adanya pelabuhan kapal Feri Ulee Lheue sebagai jalur transportasi dari Banda Aceh – Sabang mengakibatkan aktivitas wisatawan menjadi tinggi, sehingga sangat menguntungkan pengembangan Wisata Tepi Air Ulee Lheue sendiri.

.Ulee Lheue merupakan salah satu daerah terbesar yang terkena dampak bencana Tsunami karena berada di pesisir pantai sebelah utara kota. Setelah mengalami Rehabilitas dan Rekonstruksi, kawasan Uee Lheue mulai kembali normal. Berdasarkan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh Tahun 2006-2016, kawasan Ulee Lheue akan difungsikan sebagai Pariwisata Pantai, dengan skala pelayanan regional dan kota. Skripsi Arsitektur Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh ( Waterfront Architecture ).

Dapatkan koleksi 5.500 skripsi super lengkap dan berkualitas mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka untuk semua jurusan. Silahkan lihat atau klik di sini.