mini-sl

Download Kumpulan Skripsi Lengkap:

Download Kumpulan Proposal dan Skripsi Psikologi Lengkap – Pemaafan pada Remaja yang Orangtuanya Bercerai. Perceraian merupakan peristiwa yang menyakitkan serta traumatis bagi pihak-pihak yang terlibat, terutama sekali anak. Percerian memberikan dampak yang buruk dalam berbagai aspek kehidupan anak. Secara emosional anak-anak yang orangtuanya bercerai akan menunjukkan berbagai reaksi, yaitu; penyangkalan (saat mereka tidak percaya akan apa yang diberitahukan kepada mereka), shock, konflik/pertentangan, kecemasan, ketidakpastian, kesepian, rasa bersalah, malu, kesengsaraan dan kemarahan (Charlish, 2003). Semua respon emosional tersebut akan mempengaruhi bagaimana mereka memaafkan kedua orangtuanya atas perceraian yang terjadi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemaafan pada remaja yang orangtuanya bercerai. Untuk menjawab masalah ini, digunakan teori proses pemaafan dari Enright dan Coyle yang terdiri dari empat fase; fase membuka kembali, fase memutuskan, fase bekerja dalam pemaafan dan fase pendalaman, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemaafan dari McCullough, yaitu proses emosional dan kognitif, kualitas dari suatu hubungan dan faktor situasi (ada tidaknya apology).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dengan metode ini dapat dipahami gejala tingkah laku manusia menurut sudut pandang responden penelitian, selain itu, masing-masing individu keunikan tersendiri dalam melakukan proses pemaafan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan selama wawancara berlangsung.

Responden dalam penelitian ini adalah dua orang remaja akhir lakilaki (15-18 tahun) yang orangtuanya telah bercerai minimal dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bawa secara umum kedua responden dapat memaafkan kedua orangtuanya atas perceraian yang terjadi, tetapi jika pemaafan itu ditujukan secara individu orang tua, maka kedua responden memiliki perbedaan. Kepada ibu, baik responden A dan B merasa tidak perlu melakukan proses pemaafan, sedangkan kepada ayah, responden A merasa dalam usaha pemaafan dan rseponden B sama sekali tidak dapat memaafkan ayahnya. Ketiga faktor yang mempengaruhi pemaafan ternyata cukup berkontribusi teradap pemaafan yang dilakukan remaja tersebut. Saran dari penelitian ini bagi remaja yang orangtuanya bercerai adalah agar dapat memaafkan kedua orangtuanya dengan mengubah pola pikirnya tentang perceraian dan mengembangkan empati kepada kedua orangtuanya, karena empati adalah hal yang berperan dalam pemaafan. Bagi pihak orang tua yang bercerai agar lebih memperahatikan kepentingan dan kebutuhan anak. Perceraian hendaknya tidak merugikan anak yang ditinggalkan baik dalam hal status pengasuhan anak, ekonomi maupun pehatian yang diberikan.

Dapatkan koleksi 5.500 skripsi super lengkap dan berkualitas mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka untuk semua jurusan. Silahkan lihat atau klik di sini.