Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan - Berikut adalah informasi Contoh Skripsi Lengkap yang penting dan sangat berguna bagi Anda yang sedang harus menyelesaikan skripsi. Informasi contoh skripsi seperti diantaranya adalah Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan.

Memang benar, banyak dari kita yang tertarik dengan pembahasan skripsi seputar "Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan". Semoga contoh skripsi di bawah ini yang berkaitan dengan Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan bisa memberi manfaat bagi kelancaran studi Anda.

Skripsi Farmasi OPTIMASI ANALISIS UNTUK MEMISAHKAN AZTREONAM, IMIPENEM, DAN MEROPENEM SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Dapatkan koleksi 5.500 skripsi super lengkap dan berkualitas mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka untuk semua jurusan. Silahkan lihat atau klik di sini.

Skripsi Farmasi OPTIMASI ANALISIS UNTUK MEMISAHKAN AZTREONAM, IMIPENEM, DAN MEROPENEM SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI . Berikut adalah penjelasan .lengkap dari tujuan penelitian hingga cara kerja skripsi ini. Silahkan disimak dibawah ini,

Tujuan Penelitian

  1. Memperoleh kondisi optimasi untuk analisis isoniazid dan pirazinamid dalam tablet dan plasma in vitro secara kromatografi cair kinerja tinggi.
  2. Memperoleh metode yang valid untuk analisis isoniazid dan pirazinamid dalam tablet dan plasma in vitro secara kromatografi cair kinerja tinggi.

Alat dan Bahan
Alat Kromatografi cair kinerja tinggi (Shimadzu) terdiri dari

Pompa (LC-6 A), injektor manual, kolom C18 (Shimpack® 5 μm; 250 x 4,6 mm), detektor UV (SPD-6A), dan pengolah data pada komputer CBM-102); spektrofotometer UV-Vis (Jasco); syringe (Hamilton); pH meter (Eutech pH 510); timbangan analitik (Shimadzu); penyaring eluen (Whatman); penghilang gas (Elmasonic S60H); sentrifugator (Spectrafuge); vortex (Maxi Max); mikropipet (Socorex); mikrotube; alat-alat gelas 3.2.2 Bahan

Bahan Baku

Isoniazid (Second Pharma Co. Ltd); pirazinamid (Calyx Chemical & Pharmaceutical Ltd); rifampisin (Hebei Xingang Pharmaceutical); etambutol HCl (Lupin Limited); asam nikotinat (Sigma Aldrich); aqua bidestillata (Ika Pharmindo); asetonitril (Gradien grade for HPLC, Merck); kalium dihidrogen fosfat (For analysis, Merck); trietilamin (For synthesis, Merck); plasma darah (PMI); 2 sampel tablet 4FDC ;metanol (Gradien grade for HPLC; Merck)

Fase gerak untuk KCKT

a. Fase gerak larutan kalium dihidrogen fosfat pH 6,2-asetonitril (99:1) Campurkan 990 ml larutan KH2PO4 10 mmol pH 6,2 yang diatur dengan trietilamin (TEA) dengan 10 ml asetonitril. Sebelum digunakan, fase gerak disaring melalui membran 0,45 μm dan dilakukan proses penghilangan gas.

b. Fase gerak larutan kalium dihidrogen fosfat pH 6,2-asetonitril (97:3) Campurkan 970 ml larutan KH2PO4 10 mmol pH 6,2 yang diatur dengan trietilamin (TEA) dengan 30 ml asetonitril. Sebelum digunakan, fase gerak disaring melalui membran 0,45 μm dan dilakukan proses penghilangan gas.

Larutan induk

a. Larutan induk isoniazid dan pirazinamid Senyawa baku isoniazid dan pirazinamid masing-masing ditimbang dengan seksama sebanyak 7,58 mg dan 40,95 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 mL. Larutkan dengan air, kemudian tambahkan sampai batas labu ukur. Diperoleh larutan yang mengandung isoniazid dan pirazinamid dengan konsentrasi 3,03 μg/mL dan 1,63 μg/mL.

b. Larutan induk baku dalam Senyawa baku asam nikotinat ditimbang dengan seksama sebanyak 25,80 mg kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 mL. Larutkan zat dengan air kemudian tambahakan sampai batas labu ukur. Diperoleh larutan baku dengan konsentrasi 10,32 μg/mL. Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan larutan dengan konsentr si tertentu.

Tahapan Penelitian
Penetapan Panjang Gelombang Analisis

Dibuat larutan induk isoniazid, pirazinamid, dan asam nikotinat diencerkan dengan air hingga diperoleh konsentrasi 10 μg/mL. Masing-masing larutan tersebut dibuat kurva serapannya dan dicatat nilai serapannya pada spektrofotometer UV-Vis. Nilai panjang gelombang optimum dipilih untuk analisis.

Optimasi Kondisi Analisis
Pemilihan Metode Analisis Campuran

Isoniazid dan Pirazinamid Larutan campuran isoniazid dan pirazinamid dengan konsentrasi 3,03 μg/mL dan 16,38 μg/mL disuntikkan sebanyak 20,0 μL ke alat KCKT dengan fase gerak kalium dihidrogen fosfat pH 6,2-asetonitril (97:3) sebagai kondisi awal.

Selanjutnya disuntikkan 20,0 mL larutan ke alat KCKT dengan fase gerak kalium dihidrogen fosfat pH 6,2-asetonitril (99:1) sebagai kondisi awal. Untuk pemilihan metode, laju alir yang digunakan sebesar 1,0 mL/menit dan hasil elusi dideteksi pada panjang gelombang analisis.

Dicatat waktu retensi, nilai N, HETP, faktor ikutan d n perbandingan area isoniazid dan pirazinamid yang diperoleh. Bandingkan hasil analisis yang diperoleh dari fase gerak yang pertama dan kedua.

Penentuan Waktu Retensi Baku

Dalam Larutan standar asam nikotinat dibuat dengan konsentrasi 10,32 μg/mL kemudian disuntikkan sebanyak 20,0 μL ke alat KCKT dengan fase gerak dan laju alir terpilih. Waktu retensi dari asam nikotinat dicatat. Kemudian dibuat larutan campuran isoniazid, pirazinamid, dan larutan asam nikotinat sebagai baku dalam dengan konsentrasi masing-masing 3,03 μg/mL, 16,38 μg/mL, dan 10,32 μg/mL.

Larutan disuntikkan sebanyak 20,0 μL ke alat KCKT dengan fase gerak terpilih dengan laju alir 1,0 mL/menit. Diperoleh waktu retensi isoniazid, pirazinamid, dan asam nikotinat. Dihitung nilai resolusi (R).

Pemilihan Kecepatan Aliran

Fase Gerak untuk Analisis Larutan yang mengandung isoniazid dengan konsentrasi 3,03 μg/mL dan pirazinamid dengan konsentrasi 16,38 μg/mL, dan asam nikotinat dengan konsentrasi 10,32 μg/mL disuntikkan sebanyak 20,0 L ke alat KCKT dengan fase gerak terpilih. Laju alir yang digunakan adalah 1,0 mL/menit kemudian divariasikan menjadi 0,8 mL/menit dan 1,2 mL/menit. Dicatat dan dibandingkan waktu retensi, nilai N, HETP, resolusi (R), dan faktor ikutan (Tf) yang diperoleh.

Pengaruh rifampisin dan etambutol HCl terhadap analisis Larutan campuran isoniazid, pirazinamid, rifampisin, dan etambutol HCl dengan konsentrasi masing-masing 3,03 μg/mL, 16,38 μg/mL, 6,00 μg/mL, 5,52 μg/mL disuntikkan sebanyak 20,0 μL ke alat KCKT dengan komposisi fase gerak Optimasi dan kalium dihidrogen fosfat pH 6,2-asetonitril (97:3) dan laju alir 1,0 mL/menit. Kemudian diamati apakah ada gangguan yang menggangu terhadap isoniazid dan pirazinamid.

Demikian tadi adalah penjelasan .lengkap dari tujuan penelitian hingga cara kerja Skripsi Farmasi OPTIMASI ANALISIS UNTUK MEMISAHKAN AZTREONAM, IMIPENEM, DAN MEROPENEM SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI ini. Semoga bermanfaat bagi para mahasiswa yang mengambil topik ini.

Sekali lagi Anda bisa memiliki koleksi 5.500 skripsi super lengkap dan berkualitas mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka untuk semua jurusan. Dan berkenaan dengan judul artikel "Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan" ini, saya ingin menunjukkan bawa dengan koleksi ribuan skripsi tersebut Anda pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan sangat cepat dan mudah. Silahkan lihat atau klik di sini.

Demikianlah informasi contoh skripsi yang mengupas Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Semoga informasi contoh skripsi yang membahas "Skripsi Farmasi Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan" di atas bermanfaat bagi kita semua.

Tagged with: